Senin, 31 Agustus 2009

Agar Anak Mau Mendengarkan Orang Tua

Rating:★★★★
Category:Other
Agar Anak Mau Mendengarkan Orang Tua

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: subproductrating)
Jakarta, Anak tidak selalu mau mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang tuanya. Kadang membutuhkan perhatian khusus agar anak memperhatikan apa yang orang tuanya bicarakan. Orang tua sampai harus mengulangnya 10 kali atau sampai sang anak mendapatkan teguran biasanya baru sang anak mau mendengarkan.

Dengan menjadi pendengar yang baik, akan membantu anak belajar lebih efektif lagi, memperhatikan tanda-tanda yang bisa membahayakan, bisa membina hubungan yang baik dengan guru dan menambah teman.

Terdapat banyak strategi sederhana yang bisa dilakukan secara konsisten untuk mengajarkan anak memiliki kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, seperti dikutip dari Babycenter, Kamis (27/8/2009), yaitu:

Dapatkan perhatiannya.
Usahakan orang tua berjongkok dan biarkan anak berdiri agar posisi sejajar, sehingga orang tua bisa melihat mata anak dan mendapatkan perhatiannya. Anak akan mendengarkan lebih baik lagi jika orang tua duduk disampingnya saat sarapan dan membicarakan hal yang ingin disampaikan ke anak.

Jangan bertele-tele.
Pesan yang ingin disampaikan orang tua ke anaknya harus jelas, sederhana dan tidak otoriter. Anak akan merasa bosan jika orang tua selalu membahas hal yang sama berulang-ulang dan terlalu panjang, sehingga anak tidak menangkap maksud dari omongan orang tua. Misalnya jika udara di luar sangat dingin cukup katakan "Saatnya menggunakan jaket, sayang", hal ini akan lebih efektif daripada menjelaskan "Udara di luar sangat dingin nanti bisa sakit, jadi ibu ingin kamu menggunakan jaket jika bepergian".

Lebih menekankan kata-kata.
Pesan akan lebih tertangkap oleh anak jika lebih menekankan kata-kata yang digunakan, khususnya untuk menarik perhatian sang anak. Cara ini bisa ditambahkan dengan isyarat gerakan, isyarat visual dan bisa juga dengan mempraktikkannya langsung di depan sang anak.

Berikan peringatan.
Berikan anak beberapa peringatan tentang apa yang harus dilakukannya, khususnya saat anak bermain dengan mainan atau temannya. Tapi bukan dengan cara membentak atau menggunakan suara yang keras.

Memeragakan kebiasaan bagus.
Anak akan menjadi pendengar yang baik jika dirinya melihat apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jika anak sering melihat orang tua melakukannya, maka ketika sang anak diberi tahu oleh orang tua mengenai hal tersebut anak akan mendengarkannya. Lihatlah sang anak jika sedang berbicara dengannya dan meresponsnya secara sopan, biarkan anak berbicara hingga selesai dan jangan pernah berjalan atau berbalik badan saat sang anak sedang berbicara.

Motivasilah sang anak.
Beberapa anak akan memberikan respons yang baik, jika orang tua melakukannya dengan sedikit hal yang menyenangkan (humor). Misalnya bisa dengan suara yang lucu atau melalui lagu yang kata-katanya diganti dengan pesan yang ingin disampaikan. Dengan menggunakan cara yang menyenangkan dan penuh kasih sayang saat berbicara akan membuat anak mendengarkan kata-kata orang tuanya. Karena anak akan merasa bahwa orang tua mencintainya dan menganggapnya seseorang yang spesial, sehingga anak akan termotivasi melakukan yang terbaik untuk orang tuanya.

Dengan melakukan hal-hal tersebut di atas, maka anak akan mau mendengarkan apa yang dibicarakan oleh orang tuanya. Jadi, jika Anda ingin direspons dengan baik oleh sang anak, perlakukanlah anak dengan baik pula.

Senin, 24 Agustus 2009

mesjid at taawwun puncak




dalam rangka ramadhan kali ini, ayah punya ide kalau setiap weekend wisata rohani ke mesjid mesjid ajah.. kesempatan pertama kita berkunjung ke mesjid At taawwun di puncak, mesjidnya itu berada diatas jalan raya jadi pemandangannya bagus sekali.. airnya dingin deh, tapi aku malah seneng ga mau pulang, cuci kaki terus maunya
disana kita sholat dhuha & tadarusan sebentar trus keliling mesjid & pulang deh.. ehh kalau aku sih plus minum susu dulu hehhehehehehhe
minggu depan kemana ya?

17 agustus 2009




wahh photo ini udah agak basi sebetulnya, ibu sibuk banget sih jadi ajah ga diupload upload...
ini ceritanya rayya ikut memeriahkan acara lomba 17 agustus dikomplek, lengkap dengan kostumnya & dengan latihan yang sangat serius dirumah akhirnya rayya memenangkan juara ke tiga lomba memindahkan bola ke keranjang, yang ikut lomba cuma bertiga... loh berarti rayya juara terkahir dong ya hihiiihihihih... abisnya rayya pake acara mogok sih lombanya... padahal waktu latihan dirumah semangat banget... selidik demi selidik ternyata dia mau lombanya bareng sama kak laras... nah loh, kan beda umur mana bisa lomba bareng dududuudduduudu
any way.. MERDEKA

Jumat, 14 Agustus 2009

TPA ku




sekarang aku resmi jadi murid TPA (taman pendidikan alquran) Mushola Hubbul Huda di komplek tempat aku tinggal, sebenernya udah lumayan lama aku jadi pengamat ( hihiihihih gaya ya...) alias ikut ikutan ajah.. nah pas tahun ajaran, ayah & ibu memutuskan aku jadi murid resminya... ya itung itung pra sekolah yang benerannya nanti...
disana ada 4 kelas yang berbeda, sebagai pemula tentunya aku masuk dikelas yang paling bawah... .. nama ibu gurunya ibu teli..temenku banyak deh... tapi berhubung kami anak bawang, jadi kalau disuruh berkumpul masih agak sulit... ada yang lari lari, ada yang ngobrol, ada yang kabur ke taman dll
jadwal sekolahnya senin sd jumat jam 4 - 5 sore, tapi kadang sampai mau maghrib aku baru mau pulang, karena sibuk main perosotan ;D
disini aku belajar mengenal huruf hijaiyah & membacanya... tapi selain itu juga ada acara mewarnai, makan bersama, belajar sholat. wudhu dlll aku seneng deh & udah lumayan ga malu malu lagi .....

Kamis, 06 Agustus 2009

Penggunaan antibiotik berlebihan bisa menyebabkan ganguan pendengaran - tuli

Rating:★★★★★
Category:Other
Ketika Gadis Cantik Divonis Tuli

Nurul Ulfah - detikHealth
http://health.detik.com/read/2009/08/06/173529/1178791/763/ketika-gadis-cantik-divonis-tuli

Jakarta, Sekilas Anda mungkin tak akan mengira bahwa gadis cantik yang sangat menawan, ramah dan menoreh sejumlah prestasi di bidang modeling ini adalah seorang tunarungu. Dialah Angkie Yudistia yang telah divonis tunarungu sejak umurnya 10 tahun.

Gadis kelahiran Medan, 5 Juni 1987 itu terlahir sebagai anak normal yang cantik, manis, sempurna dan baik-baik saja. Namun ia mulai mengalami gangguan pendengaran ketika masih duduk di bangku SD dan sering tidak merespons ketika orang lain memanggilnya.

"Saya sering tidak menengok ketika dipanggil orang tua atau guru di sekolah. Mereka semua kadang suka kesal karena harus teriak-teriak ketika memanggil saya," ujar finalis Fun Fearless Female Cosmopolitan 2008 yang bertindak sebagai MC dalam acara 'Bantuan 100 Alat Bantu Dengar' kepada para tunarungu di gedung optik Melawai, Salemba, Jakarta, Kamis (6/8/2009).

Angkie pun mengaku lebih sering duduk di bangku belakang dan membaca sendirian ketika itu. Orang tuanya mulai menyadari gangguan pendengaran yang ia alami pada usia 10 tahun dan ketika itu ia harus menerima kenyataan pahit karena dokter memvonisnya sebagai tunarungu.

"Saya sedih mengetahui kenyataan itu, taoi orang tua saya selalu memberi dukungan dan semangat pada saya. Mereka terus menerus mengajarkan saya agar gemar membaca, karena kalau belajar dan mendengar dari TV nggak bisa," ujar Angkie.

Ia mengaku, gangguan pendengaran yang ia alami ternyata berasal dari pemakaian antibiotik yang berlebihan yang diberikan orangtuanya ketika ia sakit di waktu kecil.

"Dari kecil saya sering sakit-sakitan dan orang tua sering memberi antibiotik terus menerus jika saya sakit. Tiba-tiba pada usia 10 tahun saya divonis menjadi seorang tunarungu," ujar gadis yang sekarang sedang sibuk menyelesaikan kuliah S1-nya dan juga mengikuti program akselerasi untuk gelar masternya di London School of Public Relations Jakarta, Jakarta.

Hal ini dibenarkan oleh audiologist dan pakar pendidikan anak tunarungu PABD Melawai, Drs. Anton Subarto, Dipl Aud. "Pemakaian antibiotik dalam dosis tinggi dan berlebihan memang bisa jadi faktor pemicu seorang terkena tunarungu. Obat-obatan seperti pilkina dan aspirin pun bisa menjadikan anak mengalami gangguan pendengaran," ujar Anton.

Angkie yang divonis tunarungu pun kemudian dibawa orangtuanya untuk berobat ke berbagai tempat. Ia sudah mencari berbagai pengobatan alternatif tapi tidak ada yang cocok. "Mungkin pengobatan-pengobatan itu kurang cocok untuk saya," ujar Angkie.

Akhirnya pada usia 16 tahun, Angkie mulai menggunakan alat bantu dengar. Namun ia mengaku selama 6 tahun hidup dalam kesunyian, ia merasa sangat tersiksa dan terhambat aktivitasnya.

"Jujur saya merasa minder apalagi karena waktu itu masih kecil, dari segi fisik dan psikologi saya merasa kurang. Tapi untungnya saya masih dibolehkan sekolah di sekolahan normal," ujarnya.

Setelah menggunakan alat bantu dengar, Angkie harus beradaptasi kurang lebih satu tahun karena rasanya sangat berbeda setelah memakainya.

"Karena terbiasa dengar suara kecil, setelah pakai alat bantu jadi keras sekali suaranya, meskipun sebenarnya suaranya tidak terlalu keras-keras amat, jadi butuh adaptasi," jelas Angkie yang terlihat menggunakan alat bantu dengar yang kecil dan samar-samar di bagian kupingnya.

Gadis yang juga merupakan finalis Abang None 2008 ini sangat bersyukur bisa terus berprestasi karena adanya bantuan alat bantu dengar yang dia pakai, meskipun biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli alat bantu tersebut tidak sedikit, yaitu sekitar Rp 18 jutaan.

"Bersyukurlah untuk orang-orang yang memiliki panca indera yang normal, tapi bagi mereka yang kurang sempurna jangan menyerah. Saya yakin setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, terimalah dengan lapang dada segala kekurangan tapi jangan lupa juga untuk memaksimalkan potensi yang kita punya," ujar Angkie.

minum jus




weekend yang lalu, kita jalan ke citos, nemenin ayah yang lagi nyari celana panjang diskonan ehhehehehheh
lalu kita makan siang di kafe betawi, seperti biasa, ayah pasti minum jus.. kali ini jus sirsak, sedangkan aku hanya minum air putih dan makan makanan yang dibawa dari rumah ( huuuuuuu .....)
setelah aku selesai makan, aku minta minum jus punya ayah, ehhh ternyata enak juga ya... ahh aku sedot ajah terus.. akhirnya sampai habis loh...hihihiihihih maapkeun ya yah.. abisnya enak sih ;p

oughhhh besok mau ke bali sama kantor.. meninggalkan rayya dirumah over the weekend... maafin ibu ya nak....(.. gundah gulana jadinya )